Tesla mengklaim bahwa kinerjanya selama ini kurang memuaskan karena kurangnya pemanfaatan pabrik baru dan cukup menekankan margin, bersama dengan biaya bahan baku, komoditas, logistik dan garansi yang lebih tinggi. Manajemen menyebut semuanya berkontribusi terhadap penurunan pendapatan pada kuartal pertama tahun ini.
Tesla memotong harga di seluruh dunia pada produk mobil listriknya termasuk di negeri asalnya, Amerika Serikat (AS) di mana baru-baru ini perusahaan milik Elon Musk ini memangkas harga untuk keenam kalinya sepanjang tahun ini di tengah persaingan yang meningkat.
“Meskipun kami menerapkan pengurangan harga pada banyak model kendaraan di seluruh wilayah pada kuartal pertama, margin operasi kami berkurang pada tingkat yang dapat dikelola,” kata rilis resmi perusahaan, dikutip Kamis (20/4).
Pukulan terhadap margin ini juga disebut memberikan pukulan telak bagi arus kas bebas, yang turun 80% tahun-ke-tahun menjadi USD441 juta.
Ke depan, Tesla mengatakan masih melihat produksi setahun penuh sebesar 1,80 juta, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 1,84 juta.