sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penerbitan Obligasi Hijau di Timur Tengah Capai Rp259 Triliun pada 2024

Market news editor Ahmad Islamy
17/10/2024 15:57 WIB
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) diperkirakan terus memimpin pasar obligasi berkelanjutan di Timur Tengah.
Penerbitan obligasi hijau bertujuan untuk mempercepat penerapan kebijakan emisi nol bersih di beberapa kawasan, termasuk Timur Tengah. (Foto: Pixabay)
Penerbitan obligasi hijau bertujuan untuk mempercepat penerapan kebijakan emisi nol bersih di beberapa kawasan, termasuk Timur Tengah. (Foto: Pixabay)

Prospek sukuk hijau

Laporan S&P Global juga menunjukkan, total volume obligasi syriah berkelanjutan atau sukuk hijau secara global mencapai UD7,1 miliar dalam sembilan bulan pertama 2024. Angka itu turun 11 persen yoy. 

Di Timur Tengah, total volume sukuk berkelanjutan mencapai USD6,1 miliar pada periode yang sama, relatif tidak berubah dari tahun sebelumnya. 

Sukuk hijau, yang menjadi produk investasi Syariah dalam mengusung energi terbarukan dan aset lingkungan, menarik minat investor seiring peralihan pasar menuju pembiayaan berkelanjutan alias pembiayaan hijau. 

S&P Global menambahkan, pangsa sukuk hijau di Timur Tengah juga terus meningkat, yang mencakup hampir 35 persen hingga 40 persen dari penerbitan obligasi berkelanjutan sejauh ini pada 2024, dibandingkan dengan 25 persen hingga 30 persen pada akhir 2023. 

Pada September, laporan lain dari Moody's memproyeksikan bahwa penerbitan produk keuangan Islam berkelanjutan tersebut akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang seiring negara-negara Timur Tengah meluncurkan rencana transisi energi dan target terbarukan.

(Ahmad Islamy Jamil)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement