Ardhantara melalui entitas usahanya saat ini memiliki aset panas bumi (geothermal) di kawasan Gunung Slamet, Jawa Tengah yang masih berada pada tahap eksplorasi.
Aset tersebut memiliki potensi kapasitas hingga 220 megawatt (MW) dengan nilai investasi awal lebih dari USD80 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun. Proyek tersebut telah mengantongi kesepakatan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PLN.
Hingga akhir 2025, Ardhantara akan fokus menyelesaikan proses penawaran tender wajib (mandatory tender offer) sebagai bagian dari kewajiban regulasi setelah pengambilalihan pengendalian perseroan.
Selain itu, Ardhantara juga mempertimbangkan opsi rights issue untuk memperkuat struktur permodalan FUTR dan mendukung rencana ekspansi ke sektor EBT ke depan.
(DESI ANGRIANI)