MTEL juga akan menikmati katalis positif lainnya dari pemangkasan suku bunga acuan. Beban bunga akan lebih ringan sehingga berdampak positif ke kinerja keuangan.
Suku bunga yang lebih rendah juga memberi peluang mencari sumber pendanaan baru untuk membiayai ekspansi. Terlebih rasio utang perseroan terbilang paling rendah.
Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Daniel Widjaja dan Brandon Boedhiman, dalam risetnya juga telah mematok target harga saham MTEL sebesar Rp800 per saham dan target harga konsensus sebesar Rp824 per sahamn.
"Kekuatan MTEl yakni potensi permintaan yang lebih tinggi untuk infrastruktur menara didorong oleh perluasan layanan jaringan 5G dan meningkatnya kebutuhan akan pusat data," tulis kedua analis Samuel tersebut, dalam riset 29 Juli 2024.
Data BEI mencatat saham MTEL selama 3 bulan terakhir menguat empat persen. Investor asing telah melakukan akumulasi beli saham MTEL sebanyak Rp10,26 miliar sebulan terakhir.