“Selama kuartal 1 2022, Hasil penjualan kepada pihak wholesaler memberikan kontribusi sebesar 89,81 persen dan dari toko milik sendiri serta imbalan kemitraan sebesar 8,92 persen selain dari itu adanya tambahan pendapatan dari hasil usaha pegadaian sebesar 1,26 persen,” ungkap Ong.
Selain itu, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan kotor sebesar 39,67 persen dibandingkan kuartal 1 2021. Di samping itu, Hartadinata mencatatkan gross profit atau pendapatan kotor sebesar Rp 153,71 miliar, bertumbuh sebesar 39,67 persen dibandingkan kuartal 1 tahun 2021sebesar Rp 110,05 miliar.
Sementara itu, sepanjang tahun lalu Hartadinata membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,24 triliun. Perolehan ini meningkat sebesar 26,56 persen dibanding realisasi penjualan neto pada 2020 yakni sebesar Rp 4,14 triliun.
Adapun, bottom line perseroan sepanjang 2021 mencapai Rp 193,98 miliar sepanjang 2021. Jumlah tersebut tumbuh 13,32 persen secara year on year (yoy) dibanding laba tahun berjalan 2020 yang sebesar Rp 171,17 miliar. (FRI)