Perseroan pun membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas menjadi Rp4,3 triliun. Arus kas yang kuat yang dihasilkan dari operasi dan upaya yang gigih dari manajemen untuk meningkatkan modal kerja merupakan kunci untuk mempertahankan Neraca yang tangguh.
"Dengan Posisi Neraca yang kuat dan tanpa utang bank, Indocement siap menghadapi tantangan ke depan di tengah kelebihan pasokan semen dan siap mengambil peluang yang akan membawa sinergi yang baik di masa depan," urai dia.
Dia menyatakan, adanya penurunan pemakaian semen kantong sebesar 9,3%, dengan komposisi 73% porsi dari total konsumsi semen domestik di kuartal 1 2023, telah menyeret konsumsi semen Nasional secara keseluruhan turun sebesar 6,5%, dimana hal ini bertolak belakang dengan pemulihan pertumbuhan pada kuartal 1 2022 sebesar 4,9%.
"Kami antisipasi tren ini akan kembali pulih setelah musim libur lebaran dengan antisipasi adanya peningkatan belanja masyarakat sebelum Pemilu 2024 dan percepatan pembangunan infrastruktur dan komersil termasuk dampak akibat pembangunan ibu kota baru di Kalimatan. Kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi semen tahun ini dapat mencapai dalam kisaran 1-2%," paparnya.
(SAN)