Beban Pokok Pendapatan pada kuartal 1 2023 meningkat 14,3% dari Rp2.597,3 miliar menjadi Rp2.969,8 miliar seiring dengan peningkatan volume penjualan.
Kombinasi dari dua komponen tersebut menyebabkan peningkatan margin Laba
Bruto dari 27% pada kuartal 1 2022 menjadi 30,1% pada kuartal 1 2023.
Beban Usaha yang lebih tinggi sebesar 5,8% dari Rp776,9 miliar menjadi Rp822,2 miliar pada kuartal 1 2023 berasal dari efek volume penjualan yang lebih tinggi, kenaikan tenaga kerja secara umum, dan biaya perjalanan seiring dengan telah normalnya aktivitas pasca pandemic covid. Turunnya
Sedangkan Neto turun 155,4% di kuartal 1 2023 yang disebabkan oleh kerugian kurs karena penguatan mata uang Rupiah baru-baru ini dari akhir 2022, kondisi ini berbanding terbalik dengan situasi pada kuartal 1 2022.
"Hal ini menyebabkan margin Laba Usaha sebesar 10,4% dan Margin EBITDA sebesar 18,2%," katanya. Perseroan mencatat Pendapatan Keuangan-Neto yang lebih tinggi sebesar 24,6% dari Rp18,7 miliar menjadi Rp23,4 miliar pada kuartal 1 2023 karena suku bunga deposito yang lebih baik.
Dengan demikian, laba Periode Berjalan meningkat 103,4% dari Rp182,6 miliar menjadi Rp371,4 miliar untuk kuartal 1 2023.