Namun, penjualan pengembangan yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan CTRA, mengalami penurunan 5,3 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp1,5 triliun. Sehingga total pendapatan kuartal ketiga turun sekitar 1,9 persen menjadi Rp2,1 triliun.
Laba operasional dan laba bersih juga mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya, terutama karena kenaikan biaya komisi sebesar 28 persen.
Berdasarkan Samuel Sekuritas, CTRA memiliki peluang untuk mengurangi beban bunga yang cukup besar, yaitu 54 persen dari laba sebelum pajak, dengan adanya potensi penurunan suku bunga BI.
"Ada risiko terhadap pertumbuhan CTRA jika insentif PPN properti dihentikan, mengingat penjualan properti mencakup sekitar 87 persen dari total pendapatan perusahaan," tulis riset Samuel Sekuritas, Senin (4/11/2024).
(DESI ANGRIANI)