Laba bersih setelah pajak juga tercatat turun sebesar 18,6 persen menjadi Rp586 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini dari pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp720,45 miliar.
Di tengah tantangan yang ada, SIDO tetap berkomitmen untuk memperluas portofolio produknya, seperti Alang Sari Cool (produk RTD), Sido Muncul Vitamin C+D (produk VCD | RTD), dan Esemag (Herbal).
Bisnis RTD saat ini berkontribusi sebesar 4 persen terhadap segmen F&B, didorong oleh sambutan positif terhadap peluncuran Alang Sari Cool dan VCD pada November/Desember tahun lalu.
Selain itu, Esemag terus memperoleh pangsa pasar untuk kategori herbal digestion, dari 5 persen tahun lalu menjadi 6 persen pada September, dan menempati posisi 5 dalam kategori tersebut.
(RNA)