sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penyaluran Kredit Naik 7,2 Persen di Awal 2023, BBNI Optimistis Kualitas Aset Akan Lebih Tangguh

Market news editor Shifa Nurhaliza
20/04/2023 06:53 WIB
Penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) di kuartal I 2023 tumbuh 7,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencapai Rp634,3 triliun.
Penyaluran Kredit Naik 7,2 Persen di Awal 2023, BBNI Optimistis Kualitas Aset Akan Lebih Tangguh. (Foto: MNC Media)
Penyaluran Kredit Naik 7,2 Persen di Awal 2023, BBNI Optimistis Kualitas Aset Akan Lebih Tangguh. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) di kuartal I 2023 tumbuh 7,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencapai Rp634,3 triliun. Pertumbuhan kredit itu berimbas pada kinerja positif terhadap laba bersih perseroan pada periode tersebut. Tercatat laba bersih kuartal I sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 31,8% YoY.

Wakil Direktur Utama BBNI, Adi Sulistyowati dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/4), mengatakan bahwa Perseroan sangat bersyukur kinerja kuartal I 2023 ini dapat diawali dengan baik.

“Tentunya ini akan membuat kami semakin optimis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit diyakini akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” katanya.

Di tengah peningkatan kredit, BBNI akan fokus menjaga tingkat kredit macet. Diyakini NPL (non performing loan/ kredit macet) akan berada di bawah level 2,5 persen hingga akhir tahun.

"NPL akan terus membaik di bawah 2,5% sehingga kualitas aset akan lebih tangguh. Oleh karena itu kami optimis dapat membukukan profitabilitas yang baik," lanjutnya.

Hingga kuartal I 2023, rasio profitabilitas perseroan kian membaik yang tercermin dari rasio Return on Average Equity ( ROAE ) yang meningkat dari 14,3% di kuartal I 2022 menjadi 15,5%. Sementara itu pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3% menjadi 2,7%.

"Kami kedepankan aspek prudential dan kami optimis bisa menjaga kredit tahun ini sebesar 10% (tumbuh) karena proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional relatif resilience di banding negara lain," lanjut Wakil Direktur Utama BBNI, Adi Sulistyowati.

Lebih lanjut, adapun pergerakan kinerja pertumbuhan kredit pada kuartal I 2023 didorong oleh segmen korporasi swasta yang tumbuh 21,2% YoY menjadi Rp234,0 triliun. Kemudian diikuti oleh segmen enterprise atau Large Commercial yang meningkat 13,2% YoY menjadi Rp52,2 triliun. Lalu Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 7,8% YoY menjadi Rp50,1 triliun.

Sementara itu, jika dilihat dari segmen konsumer secara keseluruhan tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp113,4 triliun, dengan personal loan dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi mesin pertumbuhan dengan masing-masing meningkat 19,2% YoY menjadi Rp44,5 triliun dan tumbuh 8% YoY menjadi Rp54,5 triliun. (SNP)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement