Hingga kuartal I 2023, rasio profitabilitas perseroan kian membaik yang tercermin dari rasio Return on Average Equity ( ROAE ) yang meningkat dari 14,3% di kuartal I 2022 menjadi 15,5%. Sementara itu pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3% menjadi 2,7%.
"Kami kedepankan aspek prudential dan kami optimis bisa menjaga kredit tahun ini sebesar 10% (tumbuh) karena proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional relatif resilience di banding negara lain," lanjut Wakil Direktur Utama BBNI, Adi Sulistyowati.
Lebih lanjut, adapun pergerakan kinerja pertumbuhan kredit pada kuartal I 2023 didorong oleh segmen korporasi swasta yang tumbuh 21,2% YoY menjadi Rp234,0 triliun. Kemudian diikuti oleh segmen enterprise atau Large Commercial yang meningkat 13,2% YoY menjadi Rp52,2 triliun. Lalu Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 7,8% YoY menjadi Rp50,1 triliun.
Sementara itu, jika dilihat dari segmen konsumer secara keseluruhan tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp113,4 triliun, dengan personal loan dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi mesin pertumbuhan dengan masing-masing meningkat 19,2% YoY menjadi Rp44,5 triliun dan tumbuh 8% YoY menjadi Rp54,5 triliun. (SNP)