2. Tujuan Investasi
- Saham
Saham lebih cocok untuk investor yang mencari pertumbuhan jangka panjang. Jika Anda bersedia mengambil risiko untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar, berinvestasi di saham bisa menjadi pilihan yang baik. Saham juga sering menjadi pilihan untuk mereka yang memiliki waktu investasi yang lebih panjang.
- Obligasi
Obligasi lebih cocok untuk investor yang mencari pendapatan tetap dan stabilitas. Ini adalah pilihan yang baik bagi mereka yang mendekati pensiun atau yang membutuhkan aliran kas yang dapat diprediksi. Obligasi juga dapat digunakan untuk mendiversifikasi portofolio dan mengurangi risiko keseluruhan.
3. Likuiditas
- Saham
Saham biasanya lebih likuid dibandingkan obligasi, artinya Anda bisa dengan mudah membeli atau menjual saham di pasar saham kapan saja. Ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk mengakses dana mereka dengan cepat.
- Obligasi
Obligasi mungkin tidak selalu mudah dijual, terutama jika diterbitkan oleh perusahaan yang lebih kecil atau tidak dikenal. Beberapa obligasi juga memiliki periode jatuh tempo yang lebih lama, yang bisa mempengaruhi likuiditasnya.
4. Pajak
- Saham
Keuntungan dari penjualan saham biasanya dikenakan pajak capital gain, yang dapat bervariasi tergantung pada berapa lama Anda memegang saham tersebut.
- Obligasi
Pendapatan bunga dari obligasi juga dikenakan pajak, tetapi beberapa obligasi, seperti obligasi pemerintah, mungkin memiliki keuntungan pajak tertentu. Penting untuk memahami implikasi pajak dari investasi yang Anda pilih.
Saham dan obligasi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pilihan antara keduanya tergantung pada tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan keuangan Anda. Jika Anda mencari pertumbuhan yang lebih tinggi dan bersedia mengambil risiko, saham mungkin lebih cocok.
Namun, jika Anda mencari stabilitas dan pendapatan tetap, obligasi bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Sebelum memutuskan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk memastikan bahwa strategi investasi Anda sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.
Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaan antara saham dan obligasi, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan cerdas dalam berinvestasi.
(Shifa Nurhaliza Putri)