sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perbedaan Saham dan Obligasi: Memahami Investasi yang Tepat untuk Anda

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
07/10/2024 10:32 WIB
Investasi merupakan langkah penting dalam meraih tujuan keuangan. Dua jenis instrumen investasi yang paling umum adalah saham dan obligasi.
Perbedaan Saham dan Obligasi: Memahami Investasi yang Tepat untuk Anda. (Foto: Perbedaan Saham dan Obligasi)
Perbedaan Saham dan Obligasi: Memahami Investasi yang Tepat untuk Anda. (Foto: Perbedaan Saham dan Obligasi)

IDXChannel - Investasi merupakan langkah penting dalam meraih tujuan keuangan. Dua jenis instrumen investasi yang paling umum adalah saham dan obligasi

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama membantu investor mengembangkan kekayaan kedua instrumen ini memiliki karakteristik yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara saham dan obligasi, serta manfaat dan risiko masing-masing.

Pengertian Saham dan Obligasi

Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan hukum atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, Anda menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. 

Saham dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni saham biasa dan saham preferen. Pemegang saham biasa berhak mendapatkan dividen, meskipun tidak ada jaminan, dan memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.

Obligasi

Obligasi, di sisi lain, adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana. Ketika Anda membeli obligasi, Anda meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dengan imbalan pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian pokok pada saat jatuh tempo. Obligasi biasanya dianggap sebagai investasi yang lebih aman dibandingkan saham.

Perbedaan Saham dan Obligasi

Berikut ini adalah beberapa perbedaan saham dan obligasi yang bisa Anda cermati:

1. Risiko dan Pengembalian

- Saham
Saham memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi, tetapi juga datang dengan risiko yang lebih besar. Harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan berdasarkan kinerja perusahaan dan kondisi pasar. Meskipun ada potensi keuntungan yang besar, ada juga kemungkinan kerugian, terutama jika perusahaan mengalami masalah keuangan.

- Obligasi
Obligasi cenderung lebih stabil dan memberikan pengembalian yang lebih konsisten. Namun, pengembalian dari obligasi biasanya lebih rendah dibandingkan dengan saham. Risiko yang terkait dengan obligasi termasuk risiko gagal bayar (default) dan risiko suku bunga. Jika suku bunga naik, nilai obligasi yang ada dapat turun.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement