Dari seluruh area, sampai dengan triwulan III-2023 pendapatan PGE Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar, yaitu senilai USD109,6 juta, yang kemudian disusul oleh PGE Area Ulubelu senilai USD86,1 juta.
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan PGEO juga tercatat naik 3,11 persen menjadi USD126,21 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD122,40 juta.
Melihat hal itu, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Market Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai potensi PGEO untuk melakukan ekspansi bisnis di luar geothermal, seperti green hydrogen dan green amonia, cukup baik.
Sebab, bisa mendukung program hilirisasi pemerintah menjadi perusahaan futuristik.
"Selain itu, berpartisipasi pada bisnis yang berpihak kepada lingkungan, benar-benar hijau. Saya lihat PGEO ini bisa menjadi pemain besar, apalagi baru-baru ini PGEO mendapatkan skor ESG 8.4 dari Sustainalytics. Ini menjadi sinyal positif bagi bisnis PGEO," ujar Myrdal, Senin (13/11/2023).