Menurut Myrdal, upaya ekspansi bisnis melalui loan pun cukup baik, dengan tenor menengah panjang.
"Kalau bisa lebih dari tujuh tahun, maka aman, karena saya lihat aset PGEO cukup besar dan memiliki ruang untuk ekspansi melalui pinjaman atau loan," tutur Myrdal.
Kendati ekspansi di luar panas bumi cukup menarik, tetapi potensi panas bumi dinilai juga cukup baik. Myrdal pun memberikan saran agar PGEO memiliki beberapa strategi untuk memuluskan langkah mendapatkan kembali kredit di bursa karbon Indonesia.
Pertama, kata Myrdal, PGEO harus fokus pada bisnis energi baru terbarukan (EBT). Kedua, PGEO harus memaksimalkan produk sekundernya seperti green hydrogen, green ammonia, dan silika. Selain itu, memperluas market pasar ke luar negeri.
"Jika itu dilakukan kepercayaan pasar lebih besar. Apalagi saat ini PGEO sudah mulai ekspansi global ke Kenya dan Turki," pungkas Myrdal. (TSA)