Keduanya memiliki jatuh tempo pada 31 Oktober 2030 dan 31 Oktober 2035, dengan tanggal pricing 23 Oktober 2025 dan penerbitan resmi 31 Oktober 2025.
Antusiasme investor terhadap penerbitan ini sangat tinggi. Total pesanan (order book) yang masuk mencapai CNH18 miliar, atau tiga kali lipat dari jumlah yang diterbitkan.
Tingginya minat tersebut memungkinkan Pemerintah menetapkan yield akhir yang lebih kompetitif, yakni turun 45 basis poin (bps) untuk tenor 5 tahun dan 40 bps untuk tenor 10 tahun dibandingkan penawaran awal.
“Tingginya minat investor mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi, prospek pertumbuhan, serta kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia,” demikian pernyataan Kemenkeu.
Penerbitan Dim Sum Bonds ini juga dipandang sebagai langkah strategis memperkuat hubungan keuangan antara Indonesia dan China, sekaligus membuka potensi investasi baru dari investor asal negeri Tirai Bambu di masa depan.