Sekitar 90 persen digunakan sebagai pinjaman kepada anak usaha perseroan yakni RMKN, yang akan dimanfaatkan untuk pengadaan batubara dari pemasok guna mendukung pertumbuhan penjualan serta optimalisasi rantai pasok RMKN.
“Sisanya akan digunakan untuk mendukung modal kerja RMKE, namun tidak terbatas pada kebutuhan bahan bakar, pelumas, suku cadang, dan aktivitas perbaikan serta pemeliharaan operasional,” kata Vincent dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (20/6/2025).
Vincent mengatakan, penerbitan obligasi ini merupakan bentuk komitmen RMKE dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan efisiensi operasional.
“Dengan langkah strategis ini, RMKE memperkuat peran anak usaha dalam rantai logistik batubara nasional, sekaligus memperluas akses pendanaan untuk mendukung efisiensi dan kecepatan layanan di lapangan,” ujar Vincent.
Vincent menambahkan, kinerja operasional RMKE menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan volume jasa batubara tumbuh dengan CAGR 2019-2024 sebesar 17,2 persen. Kemudian, volume penjualan batu bara juga meningkat dengan CAGR sebesar 62,4 persen selama periode yang sama.