Selama ini, kata dia, CBUT memperoleh pasokan CPO dari induk usaha PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang berada dalam satu kompleks Citra Borneo Indah Group. Kualitas CPO tersebut berkualitas baik karena berada dalam radius kurang dari 60 kilometer atau kurang dari 24 jam.
"Jadi kita bisa mengolah yang bagus dan yang jelek-jelek sekalipun dan kita bisa beli dengan harga diskon dari eksternal," katanya.
Dia menyebut, pabrik ini diprediksi menghabiskan dana USD32 juta atau setara Rp450 miliar. Sesuai prospektus, pembangunan pabrik itu didanai 55 persen dari dana IPO atau Rp220 miliar dan sisanya diupayakan berasal dari kas perseroan.
"Sejauh ini, Rp300-an miliar realisasinya, equipment (peralatan) kita sudah selesai dan akan kita install (pasang) dalam plant (pabrik)," ujarnya.
Selain itu, CBUT juga berencana meluncurkan minyak goreng (olein) dengan merek sendiri. Selama ini, perseroan melakukan maklon dengan menjual olein ke pihak ketiga yang dijual di pasaran. Dia menyebut seluruh persiapan mulai dari izin, sertifikasi, hingga desain sudah selesai.