IDXChannel - Hasil pendapatan kuartalan Baidu Inc (BIDU) melampaui perkiraan Wall Street pada penutupannya. Raksasa laman pencarian asal China tersebut diuntungkan dari rebound dalam penjualan iklan dan permintaan yang lebih tinggi untuk produk kecerdasan buatan serta cloud.
Tingginya hasil kuartalan tersebut didominasi oleh permintaan untuk layanan mengemudi otonom perusahaan yang berkembang pesat dan produk cloud bertenaga kecerdasan buatan, di mana telah banyak berinvestasi, membantu mendiversifikasi sumber pendapatan dan mengimbangi persaingan dari raksasa seperti Alibaba serta ByteDance dalam bisnis periklanan.
Baidu menghabiskan sekitar 15,9 miliar yuan atau USD2,45 miliar pada kuartal tersebut untuk meningkatkan produknya, meningkat 21% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Afiliasi streaming video Baidu, iQIYI, membukukan peningkatan 15% dalam pendapatan iklan dan pelanggan tumbuh menjadi 106,2 juta pada bulan Juni, didukung oleh lebih banyaknya konten asli.
Total pendapatan naik menjadi 31,35 miliar yuan dari 26,03 miliar yuan pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni, melampaui perkiraan rata-rata analis sebesar 30,96 miliar yuan, menurut data IBES dari Refinitiv.
Baidu menghadapi pengawasan ketat dari regulator Beijing yang telah menyuarakan keprihatinan atas keamanan data dan privasi pengguna, yang menargetkan raksasa teknologi negara itu.
"Pengawasan yang diperketat belum memberikan dampak negatif pada operasinya," kata Ketua dan Kepala Eksekutif Baidu Robin Li mengatakan pada panggilan konferensi.
Awal tahun ini, unit mengemudi otonom Baidu, Apollo, meluncurkan layanan robotaxi berbayar, yang beroperasi tanpa pengemudi di belakang kemudi, di Beijing dan Guangzhou.
"Layanan robotaxi-nya akan lebih murah daripada pengemudi manusia pada tahun 2025," kata Li. Baidu akan menawarkan layanan robotaxi mereka kepada 3 juta pengguna pada tahun 2023. (NDA)