"Upaya tersebut membuat SIG mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp 3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4 persen menjadi 22,3 persen," ujar Vita.
Dia menambahkan, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4 persen menjadi Rp829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3 persen menjadi 5,2 persen dibandingkan tahun lalu.
"Di tengah berbagai tantangan berat tahun ini dan dengan kondisi permintaan semen nasional yang mengalami kontraksi, SIG masih berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8 persen," katanya.
(DES)