Dia mengatakan bahwa sejauh ini terdapat kondisi kurangnya kemajuan lebih lanjut dalam mencapai tujuan inflasi di 2024.
Di Asia, data ekonomi terbaru juga menunjukkan neraca perdagangan Jepang mengalami surplus pada Maret karena ekspor melonjak sementara impor menurun.
Survei swasta menunjukkan bahwa sentimen di kalangan produsen di negara tersebut mereda pada bulan April karena melemahnya yen yang mendorong kenaikan biaya impor.
Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin meresahkan pasar setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal terhadap Israel pada akhir pekan.
Sejumlah saham memimpin penurunan adalah saham-saham konsumen tahan lama, seperti Hyundai Motors (-2,1 persen), Kia Corp (-0,9 persen), dan LG Electronics (-0,1 persen).