Di sisi liabilitas, Perseroan berhasil melakukan penurunan kewajiban yang cukup signifikan, yaitu turun 30,6 persen menjadi Rp131,8 miliar dari Rp190 miliar pada akhir 2023, terutama pada porsi utang sewa pembiayaan / leasing.
Ekuitas Perseroan juga menunjukkan pertumbuhan stabil, meningkat 5,7 persen hingga mencapai Rp726,5 miliar, dibandingkan Rp687 miliar pada akhir 2023, memperkuat posisi keuangan perusahaan dan mencerminkan keberlanjutan dalam peningkatan nilai bagi pemegang saham.
Pada kesempatan yang sama, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan SMIL, Winston Suhermin, menegaskan optimisme Perseroan dalam mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini dengan hasil yang memuaskan.
"Kami optimistis mampu meraih target pendapatan di 2024 ini yang mencapai Rp400 Miliar, mengingat adanya pertumbuhan terhadap permintaan forklift, dengan estimasi pencapaian margin laba bersih minimal 20 persen. Pencapaian pada per kuarter ketiga tahun 2024 telah menunjukkan perkembangan yang positif untuk pencapaian target tersebut," ujar Winston.
Sebagai bagian dari pencapaian yang membanggakan, SMIL juga baru-baru ini memperoleh rating kredit idA- dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada Agustus 2024. Pencapaian rating ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Perseroan, mencerminkan kinerja finansial yang solid dan stabilitas yang kuat.