Selain itu, menurut Adi, langkah memastikan kelancaran itu juga sekaligus menjadi kontribusi terhadap efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas perusahaan.
Pasca integrasi dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) pada akhir tahun lalu, SIG kini memiliki pabrik semen terintegrasi di sembilan lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, tujuh pabrik penggilingan semen dan 40 pelabuhan.
Jaringan kerja tersebut masih didukung lagi oleh tersedianya 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70.000 jejaring toko ritel yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Bergabungnya SMBR semakin memperkuat jalur distribusi kami di Sumatra, yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia," tutur Adi.
Saat ini, Adi menjelaskan, SIG memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen. SIG juga mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut yang menjadi salah satu aset terbesar SIG.