"Kami terus mengevaluasi peluang pertumbuhan baru dan optimis terkait masa depan ESSA sebagai perusahaan energi bersih dengan pengembangan teknologi CCUS (Carbon Capture, Utilization & Storage) untuk menghasilkan Blue Ammonia," tandas Vinod.
Seperti diketahui, ESSA membukukan laba bersih sebesar USD13,96 juta atau setara dengan Rp199,32 miliar. Realisasi itu meningkat cukup signifikan mengingat pada tahun 2020 perseroan membukukan rugi bersih sebanyak USD19,12 juta. (TYO)