Di samping melakukan pengembangan WKP, Julfi menambahkan, perseroan juga akan bekerja sama dengan PT Kaishan Orka Indonesia dan PT Schlumberger Geophysics Nusantara. Kerja sama ini dilakukan sebagai langkah strategis optimalisasi teknologi menggunakan binary technology dan steam recovery method.
Selain itu, untuk terus mendorong komersialisasi karbon pada produksi listrik bisnis geothermal, perseroan juga akan mengumumkan kerja samanya dengan Pertamina NRE dan Pertamina Patra Niaga.
“Semua kerja sama yang dilakukan di PGE di ajang EBTKE ConEx akan semakin mengukuhkan peran kami sebagai world class green energy company. Hal ini merupakan upaya nyata kami dalam mencapai target kapasitas terpasang yang dikelola oleh PGE (installed capacity, own operations) sebesar 1 Gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan,” tutup Julfi.
Berdasarkan data RTI Business, saham PGEO berakhir melemah 0,63 persen ke 790 pada perdagangan Rabu (12/7). Saham anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk itu diperdagangkan pada rentang harga Rp785-800 per saham.
(FAY)