Rencananya, penambahan tersebut bakal didapat dari proyek-proyek yang sudah siap dieksekusi, seperti Hulu Lais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW, Lumut Balai (Unit 2) sebesar 55 MW serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing seperti Hululais, Lumut Balai, Ulubelu dan Lahendong.
"Untuk mencapai target 1 GW, PGE mengimplementasikan strategi quick wins melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi binary (co-generation) serta pemanfaatan electrical submersible pump (ESP)," tutur Julfi.
Pulau Sumatera dan Jawa sendiri, menurut Julfi, memiliki potensi sumber daya panas bumi sebesar ~17,4 GW. Sebagai pulau yang paling banyak memiliki industri di Indonesia, panas bumi memiliki potensi untuk menjadi sumber daya utama baseload hijau untuk sektor industri.
"Melihat potensi yang besar, PGE berkomitmen untuk memaksimalkan potensi tersebut serta akan mengeksplorasi wilayah lainnya," ungkap Julfi.
Secara garis besar, Julfi menjelaskan, dalam pengembangan potensi geothermal di Indonesia ini PGE memiliki dua tantangan, yaitu secara komersial dan teknologi.