Selain itu, Anto menegaskan, jika transaksi yang dilakukan tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan, namun akan meningkatkan kinerja perseroan.
Sebagai informasi, per September 2022, PTRO membukukan laba bersih sebesar USD30,78 juta, naik 114,49% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar USD14,35 juta.
Sementara itu, total pendapatan perseroan tercatat mencapai USD329,66 juta yang didukung oleh peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) dan jasa pertambangan.
Hingga akhir 2022, PTRO berhasil mengantongi total nilai kontrak kurang lebih sebesar USD1,6 miliar sebagai hasil dari ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi untuk memastikan keberlanjutan usahanya.
(FAY)