IDXChannel – Pengendali PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), Pieter Tanuri, tercatat rajin memborong saham perseroan. Adapun emiten ini menaungi klub sepakbola Tanah Air, yakni Bali United.
Teranyar, Pieter membeli saham BOLA sebanyak 2,81 juta saham sepanjang bulan Juli tahun ini. Berdasarkan data keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dana yang dikeluarkan untuk pembelian saham BOLA di periode ini sebesar Rp740,14 juta.
Dengan demikian, Pieter menguasai sebanyak 2,44 miliar saham atau setara dengan kepemilikan 40,64 persen terhadap saham BOLA.
Pieter termasuk rajin dalam membeli saham BOLA. Setidaknya dalam setahun terakhir, ia tercatat melaporkan transaksi pembelian saham bola sebanyak lima kali.
Adapun pembelian tersebut dilakukan sebanyak satu kali di bulan Januari dan April, serta tiga kali di bulan Juli tahun 2022.
Bahkan, di tahun 2021, Pieter memborong saham BOLA sebanyak 15 kali dalam kurun setahun.
Sebagaimana dilansir dalam keterbukaan informasi, pembelian terbanyak dilakukan pada bulan Februari dimana Pieter membeli saham BOLA sebanyak sembilan kali di periode tersebut.
Sementara pada bulan Maret, Juli, dan September, Pieter tercatat membeli saham perseroan sebanyak satu kali. Sedangkan di bulan Desember, ia kembali memborong saham perseroan hingga tiga kali.
Informasi saja, Pieter Tanuri menjadi pengendali klub dengan mengakuisisi klub sepakbola Putra Samarinda (Pusam) pada 2014 lalu. Kemudian, berdasarkan situs resminya, nama klub ini berubah menjadi Bali United pada tahun 2016.
Adapun emiten ini pertama manggung di bursa sejak Juni 2019 silam. Sementara harga penawaran saham perdana atau Intial Public Offering (IPO) emiten ini mencapai Rp175/unit dengan dana IPO sebesar Rp350 miliar.
Selain dikenal sebagai pengendali klub Bali United, Pieter Tanuri merupakan salah satu konglomerat Tanah Air. Ia juga pernah menjadi pemilik PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), produsen ban Corsa.
Tetap Diborong di Tengah Kinerja Saham Negatif
Melansir data BEI pada Kamis (14/7) pada pukul 11.26, saham BOLA diperdagangkan di harga Rp268/saham. Kinerja saham emiten klub sepakbola ini terperosok hingga minus 19,88 persen dalam sebulan terakhir.
Meski demikian, Pieter masih tetap rajin membeli saham perseroan sepanjang bulan Juli 2022.
Sebagaimana tercatat dalam keterbukaan informasi, di bulan ini Pieter telah membeli saham perseroan sebanyak tiga kali. Adapun harga beli sahamnya berkisar di Rp262/saham hingga Rp266/saham.
Sementara kinerja sahamnya sepanjang tahun 2022 (year to date/YTD) anjlok hingga minus 56,39 persen. Padahal, bila ditelisik dari laporan keuangan emiten, pendapatan bersih BOLA meroket hingga 307,51 persen di triwulan I-2022.
Pada periode ini, pendapatan bersih BOLA melesat mencapai Rp77 miliar. Sementara di periode yang sama tahun sebelumnya, emiten ini memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp18,90 miliar.
Walaupun memang, laba bersih BOLA di triwulan I-2022 terkontraksi hingga 10,16 persen di tengah pendapatan bersih yang tumbuh signifikan.
Di triwulan I-2021, BOLA membukukan laba bersihnya sebesar Rp48,70 miliar. Akan tetapi, pada triwulan pertama tahun ini, laba bersih BOLA menurun secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp43,75 miliar. (ADF)
Periset: Melati Kristina