Dengan estimasi penyelesaian dalam 28 bulan, pembangkit ini diproyeksikan menghasilkan sekitar USD328 juta per tahun mulai 2028, dengan margin EBITDA sekitar 40 persen. Analis menyebut kontribusi tersebut akan memperkuat kepastian pendapatan dan membuka peluang re-rating valuasi.
Di sisi tambang, CUAN disebut sedang memasuki fase ekspansi agresif di segmen batu bara metalurgi.
Volume produksi diperkirakan melonjak dari sekitar 200 ribu ton pada 2024 menjadi 1 juta ton pada 2025 dan 2 juta ton pada 2026, seiring peningkatan kapasitas MUTU.
Produksi kemudian diproyeksikan menembus 5 juta ton saat DBK mencapai puncak operasional pada 2027. HP Sekuritas menilai skala dan kualitas komoditas ini akan mengerek profitabilitas perusahaan sebelum kontribusi bisnis pembangkit masuk penuh.
Riset juga menyoroti kinerja kuartal III-2025 (3Q25) yang menunjukkan pemulihan signifikan. Meski margin di sembilan bulan 2025 (9M25) masih tertekan, lonjakan dua digit secara kuartalan dan perbaikan leverage operasional dinilai sebagai tanda bahwa CUAN memasuki fase kinerja yang lebih solid.