Lanjutnya, terkait volume dan total penjualan PMMP, pada 2020 kami perkirakan akan tumbuh sebesar kurang lebih 18% YoY, yang didorong oleh meningkatnya demand pelaku pasar ritel di Amerika Serikat. "Ini merupakan fokus penjualan kami,” jelas Martinus.
Sedangkan pada 2021, PMMP menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan sebesar menjadi sekitar 20.000 ton dan peningkatan penjualan sebesar 12% menjadi sekitar USD190 juta di 2021.
“Rencananya, pabrik baru ini akan fokus pada produk Value Added sejalan dengan strategi usaha Perseroan untuk meningkatkan porsi penjualan Value Added. Di pasar dunia saat ini potensi market untuk produk value added masih sangat besar, sementara supply nya masih sedikit," ungkapnya.
Sementara itu, dijelaskan kegiatan usaha dan penjualan ekspor Perseroan tidak terganggu di tengah Pandemi Covid-19, dikarenakan PMMP berfokus pada pasar ekspor yang tidak terdampak efek Pandemi Covid- 19.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020, industri ekspor dan kebutuhan pangan juga dikecualikan dari Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Begitupun dengan lokasi produksi Perseroan yang terletak di Situbondo, Jawa Timur yang tidak terdampak PSBB ketat yang baru saja diumumkan oleh Pemerintah Pusat kemarin. (FAHMI)