“Kami berharap pertumbuhan simpanan rata-rata tetap tinggi hingga 40 persen di tahun 2023 didorong oleh pertumbuhan pelanggan yang lebih tinggi dari simpanan per nasabah,” tulis BRI Danareksa.
Dengan demikian, BRI Danareksa masih memberikan rating overweight bagi industri bank digital. Meski begitu, menurut BRI Danareksa, laju kenaikan suku bunga yang lebih rendah dapat menjadi pemicu dalam pemeringkatan ulang sektor ini.
Mengingat, saat ini The Fed sedang mencari moderasi dalam menekan kenaikan laju suku bunga yang kemungkinan terjadi setelah pertemuan pada Desember.
Kendati demikian, terdapat berbagai risiko yang perlu diwaspadai oleh sektor bank digital, seperti akuisisi dan montetisasi pelanggan yang lebih rendah dari perkiraan, non performing loan (NPL) yang lebih tinggi, hingga hambatan regulasi.
Potensi Emiten Bank Digital pada 2023
Di samping itu, sebagaimana disinggung dalam riset di atas, BRI Danareksa juga memilih PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebagai pilihan utama dari industri ini.