Kwarteng dan Perdana Menteri Liz Truss, yang menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri pada 6 September, bertaruh bahwa pajak yang lebih rendah dan birokrasi yang lebih rendah pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan pajak tambahan yang cukup untuk menutupi pengeluaran pemerintah. Tetapi banyak ekonom mengatakan tidak mungkin pertaruhan itu akan membuahkan hasil.
Torsten Bell, yang mengepalai Resolution Foundation, sebuah lembaga pemikir ekonomi yang berfokus pada ketidaksetaraan, mengatakan pasar sedang melihat rencana pemerintah Inggris dan mengatakan bahwa pembuatan kebijakan yang serius tidak terlihat seperti itu.
“Dunia yang kita tuju adalah beberapa minggu yang bergelombang,” katanya kepada Sky News.
“(Kwarteng) sekarang akan mengalami masa yang cukup berat karena dia sekarang telah menetapkan rencana untuk menyeimbangkan pembukuan pada bulan November. Itu akan sangat sulit,” sambungnya.
(FRI)