"Tekanan terhadap Rupiah juga masih terus terjadi, sehingga kami membukukan selisih kurs negatif, atau forex loss yang menyebabkan kerugian sampai dengan September 2024," kata manajemen.
Manajemen menambahkan, untuk tahun ini, tekanan harga dan fluktuasi kurs USD memengaruhi perseroan. Penjualan secara volume cukup stabil, akan tetapi tekanan terhadap harga jual masih terus berlangsung di sepanjang tahun ini.
"Setidak-tidaknya kami dapat mencapai target penjualan secara volume di 2024," ujarnya.
Disebutkan manajemen, untuk penambahan kapasitas dari tiga line kapasitas 1.600 MT per hari menjadi empat line kapasitas 2.200 MT per hari, diharapkan market bisa menyerap penambahan suplai yang matching dengan tingkat permintaan.
"Melalui penambahan kapasitas ini, kami berharap kontribusi terhadap top line bisa bertambah 25 persen. Namun perlu digarisbawahi bahwa utilisasi line yang baru ini butuh waktu, karena cukup banyak penjualan yang harus ditingkatkan. Paling sedikit kami harus meningkatkan hamper 30-35 persen dari existing penjualan kami saat ini," tuturnya.