Bukan tanpa alasan, perhatian investor terhadap free float BREN ini mengemuka. Pasalnya, BREN sempat dikeluarkan dari indeks FTSE mengeluarkan BREN dari daftar penghuni indeks FTSE karena dinilai tak memenuhi syarat free float.
Bagi investor kawakan, tentu memahami bahwa free float berpengaruh terhadap kestabilan atau volatilitas saham.
Sebelumnya Merly, selaku Corporate Secretary BREN menegaskan perusahaan telah memenuhi persyaratan free float, sejak perdana melantai di BEI.
Adapun, Prajogo Pangestu kembali memborong saham senilai Rp180,83 miliar. Prajogo menambah kepemilikan sahamnya dengan membeli sebanyak 26.611.600 saham secara bertahap pada 2-3 Oktober 2024.
Dengan rincian, pembelian sebanyak 16.712.500 saham di harga pelaksanaan Rp6.766 pada 2 Oktober 2024
Langkah ini menambah kepemilikan Prajogo atas saham BREN menjadi 119.789.700 saham dari sebelumnya sebanyak 93.178.100 saham.
Merly menyebut penambahan kepemilikan saham oleh Prajogo dalam rangka mendukung ekspansi bisnis BREN di energi terbarukan. Menurutnya, Prajogo senantiasa memberikan dukungan kepada perusahaan untuk melaksanakan ekspansi dan pengembangan usahanya.
“Barito Renewables memiliki komitmen kuat untuk terus menggarap sektor energi baru terbarukan. Oleh karena itu, kami tetap optimis atas kontribusi yang dapat dipersembahkan perusahaan untuk Indonesia,” kata Merly dalam keterangan, Kamis (3/10/2024).
(Febrina Ratna)