sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Produksi Baterai Digenjot hingga 2024, Kinerja Saham Mobil Listrik Masih Loyo

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
29/11/2023 13:28 WIB
Indonesia Battery Corporation (IBC) memasang target produksi baterai perdana sebesar 10 Giga Watt hour (GWh) tahun depan.
Produksi Baterai Digenjot hingga 2024, Kinerja Saham Mobil Listrik Masih Loyo (Foto: MNC Media)
Produksi Baterai Digenjot hingga 2024, Kinerja Saham Mobil Listrik Masih Loyo (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia Battery Corporation (IBC) memasang target produksi baterai perdana sebesar 10 Giga Watt hour (GWh) tahun depan menyusul hampir selesainya pembangunan pabrik terbesar di Karawang, Jawa Barat.

Hal ini menunjukkan prospek cerah di sektor kendaraan listrik. Direktur Hubungan Kelembagaan Indonesia Battery Corporation (IBC) Reynaldi Istanto mengatakan, pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik adalah bagian dari upaya pemerintah mendorong industri hilirisasi nikel di Indonesia.

Pada tahap awal IBC di 2024 juga akan membangun 1000 stasiun pengisian, 5000 stasiun penukaran baterai listrik dan 13 persen campuran energi terbarukan.

Kinerja Saham Nikel dan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Sejumlah emiten di pasar modal Indonesia juga menjajal potensi baterai listrik di Indonesia. Di antaranya PT Gaya Abadi Sempurna (SLIS), PT TBS Energi Utama (TOBA) bersama PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indika Energy Tbk (INDY).

Tak hanya itu, sejumlah emiten tambang juga menjajal ekspansi bisnis di sektor nikel untuk produksi baterai kendaraan listrik yang digadang akan menjadi pemain di sektor hulu kendaraan listrik.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement