IDXChannel - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) hari ini, Senin (28/10/2024), mengumumkan peningkatan produksi emas sebesar 95 persen menjadi 45.366 ons per September 2024 dari 23.270 ons pada 2023.
Secara kuartalan, produksi emas BRMS juga meningkat. Pada kuartal I-2024, produksi emas mencapai 9.623 ons, kemudian naik menjadi 17.121 ons per kuartal II-2024, dan mencapai 18.622 ons pada kuartal III-2024.
Direktur Utama & CEO dari BRMS, Agus Projosasmito, mengatakan produksi emas dalam 9 bulan pertama 2024 sudah melampaui kinerja setahun penuh di 2023. Peningkatan produksi bisa dicapai karena dua faktor utama.
Pertama, pabrik emas perseroan yang berada di Palu telah mencapai kapasitas penuh di April 2024. “Kedua, bijih emas yang kami tambang dan proses memiliki kandungan emas yang lebih tinggi dari tahun lalu,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).
BRMS juga menyampaikan laporan keuangannya untuk periode kuartal III-2024 tengah diaudit terkait dengan rencana keperluan pendanaan perbankan untuk membiayai belanja modal di masa mendatang.
Keperluan belanja modal tersebut di antaranya untuk membiayai konstruksi infrastruktur penambangan bawah tanah di Palu, dan kegiatan pengeboran untuk menambah jumlah sumber daya dan cadangan bijih tembaga di tambang tembaga di Gorontalo, Sulawesi.
Direktur & CFO dari BRMS, Charles Gobel, berharap pihaknya bisa mendapatkan fasilitas pinjaman tersebut pada kuartal I-2025. Fasilitas pinjaman tersebut membantu perseroan untuk dapat memulai pembangunan tambang bawah tanah di Palu pada kuartal II-2025.
Bila sesuai target, maka produksi bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi dapat dimulai di akhir 2027.
“Informasi lebih lanjut mengenai jumlah belanja modal dan rencana pembiayaan terkait akan disampaikan di akhir November 2024 bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan Perusahaan yang diaudit untuk periode kuartal-3 2024,” kata Charles.
Direktur & Chief Investor Relations dari BRMS, Herwin Hidayat menambahkan, perseroan telah mengumumkan data sumber daya mineral (dengan standar JORC) dari anak usaha BRMS pada bulan lalu, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM), dan penunjukan PT Macmahon Indonesia (anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, Australia) sebagai kontraktor tambang di lokasi tambang River Reef (Poboya, Palu).
Pada akhir November 2024, perseroan akan menyampaikan informasi cadangan mineral (dengan standar JORC) dari CPM, sebagai kelanjutan dari laporan sumber daya mineral yang ada. Data cadangan mineral yang akan disampaikan tersebut juga akan memuat kadar emas yang lebih tinggi dari prospek penambangan bawah tanah.
“Kami juga akan mengumumkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode Q3 2024 dengan kinerja produksi dan harga jual emas yang lebih tinggi di akhir November 2024,” ujarnya.
(Febrina Ratna)