Sejumlah data menunjukkan bahwa kenaikan harga CPO juga disebabkan karena tumbuhnya permintaan ekspor di tingkat global. Data surveyor kargo Societe Generale de Surveillance mencatat tingkat ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1 - 20 Februari 2022 meningkat 30,5 persen dibandingkan periode sama pada bulan Januari 2022.
Perkembangan situasi di Ukraina serta pertumbuhan ekspor memberi dampak yang cukup signifikan terhadap kontrak harga CPO, meskipun produksi diperkirakan lebih tinggi dari permintaan, menurut seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur, dilansir Reuters, Selasa (22/2/2022).
Persatuan Pengilang Kelapa Sawit Semenanjung Selatan atau Southern Peninsula Palm Oil Millers' Association memperkirakan produksi CPO Malaysia pada 1 - 20 Februari 2022 akan meningkat 11 persen dibandingkan periode sama bulan sebelumnya.
Kenaikan harga minyak mentah / crude oil juga mendorong prospek peralihan energi ke pasar minyak sawit, terutama untuk bahan baku biodiesel.
Menurut perhitungan Refinitiv Agriculture Research, ketegangan kedua negara dinilai dapat memicu kekhawatiran atas pengiriman minyak bunga matahari dari wilayah Laut Hitam.