Dalam kurun waktu tersebut, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 90 persen ke 6 negara meliputi Singapura 18 persen, Korea Selatan 16 persen, India 13 persen, Amerika Serikat 10 persen, Jepang 8 persen dan Belanda 6 persen.
Dengan meningkatnya volume produksi, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp5,21 triliun atau meningkat 14 persen di tengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 13 persen.
Sejalan dengan perbaikan kinerja, TINS mencatatkan kenaikan EBITDA sebesar 227 persen menjadi Rp1,21 triliun. Nilai aset Perseroan juga naik 3 persen menjadi Rp13,25 triliun dari posisi akhir 2023.
(DESI ANGRIANI)