IDXChannel—Saham milik Toto Sugiri adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII). DCI Indonesia merupakan perusahaan yang menyediakan layanan data center dengan jaminan 99,99 persen SLA atau downtime hanya lima kali dalam setahun.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, sampai dengan 31 Agustus 2025, Onno Toto Sugiri tercatat memiliki 712 juta saham di DCII, atau setara dengan 29,9 persen dari total saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Melansir laman resmi perseroan (10/9/2025), saat ini DCI Indonesia memiliki tujuh fasilitas data center di tiga lokasi di Indonesia. Yakni di Cibitung, Karawang, dan Jakarta, dengan total kapasitas power potensial hampir mencapai 1.000 megawatt.
Sebagai operator data center, DCI Indonesia didukung oleh 70 penyedia network services. DCII juga merupakan operator yang pertama, dan satu-satunya di wilayah ASEAN yang berhasil mencapai sertifikat Uptime Institute’s TIER IV di seluruh fasilitas dan operasionalnya.
TIER adalah tingkatan kualitas dan keandalan data center, di mana sertifikasinya diterbitkan oleh Uptime Institute di Amerika Serikat sejak 1993. Ada empat tingkatan TIER, di mana TIER IV adalah tingkatan tertinggi.
Data center yang telah mengantongi sertifikat TIER VI dari Uptime’s Institute berarti telah dibangun untuk tetap mampu berfungsi secara normal meskipun terjadi kegagalan sistem (fault tolerance) dan memiliki redudansi untuk tiap komponennya.
Data center TIER IV dapat berfungsi secara normal dan tersedia untuk dipakai pengguna dalam 99,99 persen setahun, di mana waktu downtime (tidak berfungsi normal) hanya 26,3 menit dalam setahun, alias terjamin sangat jarang mati/error.
Fasilitas DCII. Sumber: DCI Indonesia.
Adapun beberapa layanan yang disediakan DCII antara lain:
- Collocations
- Cross connect
- Flexspace (working space)
- Smart hand (24/7 technical/IT management support)
- DCI Fabrics (public cloud)
- DCI-IX
- DCI Connect
DCII belum lama menjadi perusahaan terbuka. Emiten ini pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Januari 2021 dengan melepas 357 juta saham, atau setara dengan 15 persen dari total saham terdaftar.
Adapun harga penawarannya adalah Rp420 per saham. Dari IPO ini, DCII sukses menghimpun dana segar sebanyak Rp150,17 miliar. Saat ini harga DCII sudah melambung hingga menyentuh Rp307.000 per saham.
Pada Juni 2021, harga sahamnya sudah mencapai Rp59.000 per saham. Setelah itu harga sahamnya bergerak sideways, sampai akhirnya pada awal Februari 2024 harga DCII mulai bergerak lebih tinggi lagi.
Secara bertahap saham DCII naik hingga pada 10 Maret 2025 menyentuh harga Rp180.925 per saham. Lalu DCII kembali sideways, dan lagi-lagi naik tajam pada 14 Juli di harga Rp245.000 per saham.
DCII menyentuh all time high atau harga tertingginya pada 11 Agustus 2025 di level Rp359.900 per saham. Pada perdagangan 10 September 2025, DCII ditutup di harga Rp307.000 per saham.
Itulah DCII saham milik Toto Sugiri di Bursa Efek Indonesia.
(Nadya Kurnia)