IDXChannel—Apa saja saham tambang timah di BEI? Emiten yang menjalankan usaha di bidang pertambangan timah adalah PT Timah Tbk (TINS), perusahaan pelat merah ini memiliki konsesi seluas 473.310 hektare.
Lokasi pertambangan milik TINS berada di Bangka, Belitung, dan Pulau Kundur. Melansir laman resmi Timah (22/10/2025), perusahaan ini didirikan pada 1976 dan telah mencatatkan sahamnya di bursa sejak 1995.
Kegiatan usaha utama TINS adalah penambangan bijih timah dan produksi logam timah. TINS juga melakukan eksplorasi dan eksploitasi secara menyeluruh, baik di darat ataupun di lepas pantai (laut).
Timah yang dihasilkan dari tambang-tambang milik TINS kemudian diolah dan diekspor, perseroan juga memastikan agar timah hasil produksinya dapat diterima di pasar global dan terdaftar di London Metal Exchange atau bursa logam di London.
Selain berbisnis di bidang pertambangan, pengolahan, dan perdagangan timah, TINS juga memiliki usaha penunjang berupa pertambangan batu bara yang dilakukan oleh anak usahanya, PT Tanjung Alam Jaya.
Saat ini PT Timah Tbk memiliki delapan anak usaha dengan fungsi dan kegiatan usaha yang berberda, tetapi mayoritas menjalankan usaha yang berkaitan dengan komoditas timah yang dihasilkan dari tambang-tambang milik perseroan.
Selaku BUMN, TINS adalah bagian dari PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, holding BUMN yang bergerak di sektor pertambangan.
Sebagai tambahan informasi, sekalipun pendiriannya selaku PT Timah terjadi pada 1976, operasional perusahaan ini sudah dimulai sejak masa kolonial Belanda. Sebelumnya TINS adalah tiga perusahaan tambang yang berbeda.
Lalu dinasionalisasi pada 1953-1958 menjadi tiga perusahaan negara yang berbeda. Kemudian ketiga perusahaan ini dilebur menjadi satu perusahaan pada 1968 dengan nama PN Tambang Timah, barulah pada 1976 berubah menjadi perusahaan perseroan.
Saham Tambang Timah di BEI: Informasi Kepemilikan Saham dan Kinerja Harga
TINS mencatatkan sahamnya di bursa pada 19 Oktober 1995 dengan melepas 176.155.000 saham di harga penawaran Rp2.900 per saham. Dari IPO ini perseroan mengantongi dana segar sebanyak Rp510 miliar.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 September pengendali saham TINS adalah PT Mineral Industri Indonesia dengan kepemilikan sebanyak 4,84 miliar saham atau setara dengan 65 persen dari total saham terdaftar.
Lalu masyarakat (non-warkat) menguasai saham TINS sebanyak 2,60 miliar atau setara dengan 34,96 persen dari total saham terdaftar. Penerima manfaat akhir dari saham TINS adalah Negara Republik Indonesia.
Negara Indonesia menguasai saham TINS seri A, sementara melalui PT Mineral Industri Indonesia negara juga menguasai saham TINS seri B.
Pada perdagangan 22 Oktober 2025, harga saham TINS dibuka di Rp2.600, turun 9,72 persen dari harga pembukaan sebelumnya. Sejak awal tahun ini, harga saham TINS sudah tumbuh 139,63 persen.
Itulah informasi singkat tentang saham tambang timah di BEI.
(Nadya Kurnia)