IDXChannel - PT Timah Tbk (TINS) diperkirakan mampu mencapai produksi timah hingga 30 ribu ton di 2026, atau melonjak 114 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan 2025.
Seiring kebijakan pemerintah yang menekan aktivitas penambangan timah ilegal, TINS diperkirakan mampu meningkatkan produksi dari 14 ribu ton pada 2025 menjadi sekitar 80 ribu ton dalam jangka menengah setara dengan level produksi 2019.
Dalam riset terbarunya Jumat (17/10/2025), Samuel Sekuritas menyebut meskipun volume produksi meningkat, harga timah global diperkirakan tetap kuat akibat gangguan pasokan dari Myanmar dan China.
Kombinasi antara pasokan global yang ketat dan permintaan yang tangguh dari China berpotensi mendorong kenaikan harga, yang pada akhirnya akan memperluas margin dan menopang pertumbuhan laba TINS hingga 126 persen pada 2026-2027.
Pemerintah telah menyerahkan aset senilai Rp6-Rp7 triliun kepada TINS, mencakup sejumlah blok tambang dan enam fasilitas peleburan yang sebelumnya dikuasai oleh penambang ilegal.