Secara umum sektor kesehatan, terang Nafan, masih cukup atraktif bagi pilihan investor. Terkhusus, SILO dinilai juga masih berada dalam tren menguat.
Penetrasi rumah sakit di RI juga masih terbuka dengan peluang pengembangan, mengingat konsentrasi masih berada di kota-kota besar, sehingga hal ini dapat membuka kesempatan ekspansi SILO di bawah Sight Investment.
“Adanya hikmah dari Covid-19 beberapa tahun terakhir membuat gaya hidup kesehatan masyarakat juga berubah. Banyak yang sudah mulai sadar untuk mengalokasikan pengeluaran untuk kesehatan,” tutur dia.
Diketahui, tender offer yang dilakukan Sight Investment mencapai Rp16,68 triliun pada akhir pekan lalu, tepatnya di harga Rp2.850 per saham, dengan volume 5,8 miliar saham publik.
Setidaknya terdapat tiga fokus utama yang bakal dibawa Sight Investment ke dalam tubuh SILO. Selain memperluas skala, peralatan medis, dan fasilitas RS, pengendali baru ini juga bakal mendorong peningkatan kompleksitas kasus dan kualitas klinis.