sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Proyeksi Bisnis Belum Jelas, Garuda Tunggu Kepastian Penerbangan Umrah Dibuka

Market news editor Aditya Pratama
20/08/2021 07:08 WIB
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah menunggu kepastian terkait pembukaan penerbangan umrah langsung dari RI ke Arab Saudi.
Maskapai plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah menunggu kepastian terkait pembukaan penerbangan umrah dari RI ke Arab Saudi. (Foto: MNC Media)
Maskapai plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah menunggu kepastian terkait pembukaan penerbangan umrah dari RI ke Arab Saudi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Maskapai plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah menunggu kepastian terkait pembukaan penerbangan umrah langsung dari Indonesia ke Arab Saudi.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya saat ini mengalami kesulitan untuk memproyeksikan bisnis hingga akhir tahun, sebab masih ada sejumlah hal yang belum mendapatkan kepastian, salah satunya penerbangan umroh.

"Kalau kami memproyeksikan berbasis kondisi hari ini, tentu saja terlalu konservatif. Ada beberapa hal yang kami harapkan setelah haji ini lewat (dibatalkan) dan kami mengalami problem terbesar. Tapi yang menjadi pertanyaan terbesar kami adalah apakah betul umrah akan buka bulan Oktober ini langsung dari Indonesia?," ujar Irfan dalam Public Expose Garuda Indonesia secara virtual, Kamis (19/8/2021).

Irfan menambahkan, penerbangan umrah akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan di tengah pandemi Covid-19. Terlebih sejak pandemi jumlah penumpang Garuda mengalami penurunan.

"Begitu (penerbangan) umrah buka, swing daripada pendapatan kita akan cukup jauh, karena antrian untuk umrah ini sudah sangat tinggi," kata dia.

Adapun Garuda Indonesia mencatatkan penurunan penumpang di semester I-2021 sebesar 78,81 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut merupakan dampak dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Jumlah penumpang kita sekitar 870.000 dibandingkan 2020, di mana sebelum ada pandemi menurun 74,81 persen karena tahun sebelumnya jumlah penumpang sebanyak 3.326.644," ucap Irfan.

Selain itu, Irfan menambahkan, penerapan PPKM di Tanah Air turut memberikan dampak terhadap Perseroan, dimana jumlah penumpang rata-rata sebelum PPKM dikisaran 12.000 penumpang per hari, lalu selama PPKM turun menjadi 2.000 penumpang per hari.

"Sebelum PPKM rata-rata penumpang atau beberapa minggu sblm ppkm itu dikisaran 12.000 per hari, selama PPKM ini kisaran penumpang kita di angka 2.000, itu jauh menurun sebelum PPKM, tapi 2.000 itu cukup hebat dibanding pada 1 Syawal 2021 di mana jumlah penumpang kita hanya 700," kata dia.(TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement