Senior Market Analyst di Trade Nation, David Morrison, dalam catatannya pada Jumat lalu menyebut bahwa momentum bullish mulai terbentuk untuk emas dan perak. Namun, ia tetap memantau dampak dolar AS terhadap pergerakan harga pekan ini.
“Menarik untuk melihat apakah [emas dan perak] dapat melanjutkan penguatan dari sini, bahkan dengan dolar yang berada di level tertinggi dua tahun,” ujarnya.
Meski dolar AS menjadi tantangan bagi emas, Chief Market Analyst di FxPro, Alex Kuptsikevich, mencatat bahwa ada momen di mana emas dan dolar dapat bergerak seiring.
“Tekanan pada aset berisiko pada 31 Desember dan 2 Januari, termasuk kenaikan 1,5 persen dolar dalam periode tersebut, tidak menghalangi penguatan emas. Meskipun amplitudo pasar tetap rendah, kenaikan dolar dan emas secara bersamaan ketika ekuitas melemah adalah ciri dari periode daya tarik aset safe haven,” kata Kuptsikevich dalam catatannya.
Namun, ia juga menyoroti bahwa pergerakan harga emas saat ini memberikan sinyal teknikal bearish.