Di sisi lain, Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, melihat potensi koreksi jangka pendek setelah reli dalam dua bulan terakhir.
“Emas kemungkinan akan mengalami penurunan kecil, tetapi alasan di balik kenaikan harga belum berubah. Ketika investor ritel AS mulai masuk, harga bisa naik lagi,” tuturnya.
Dari sisi teknikal, Direktur Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, memperingatkan adanya potensi pelemahan.
“Emas mencapai rekor USD2.955 pada 20 Februari, tetapi indikator momentum tidak mengonfirmasi rekor ini, menunjukkan potensi ‘bearish divergence,’” katanya. Ia memperkirakan level support awal di USD2.875–2.880.
Survei Kitco menunjukkan 53 persen analis Wall Street masih bullish terhadap emas pekan ini, sementara 24 persen memperkirakan harga turun, dan sisanya netral. Di sisi ritel, mayoritas investor justru semakin optimistis, dengan 71 persen responden memprediksi kenaikan harga.