Ditambah dengan adanya kenaikan bagian laba ventura dan entitas yang naik menjadi Rp317 miliar (+49% YoY), sehingga membawa laba bersih sepanjang Januari-September 2023 menjadi Rp240 miliar atau melonjak 70% YoY.
Deretan Proyek yang Disabet PTPP
Di samping itu, Aqil menjelaskan, kontrak baru PTPP hingga akhir 2023 naik tipis +1,54% YoY menjadi Rp31,67 triliun. Nilai kontrak baru mencapai sekitar 92% dari target perseroan di 2023 sebesar Rp34,5 triliun.
Capaian proyek baru yang berhasil diraih PTPP di Desember 2023, yaitu Terminal BBM Biak (Sisi Laut) senilai Rp393 miliar, dermaga Shiplift Block A-B senilai Rp275 miliar, dan pembangunan RSPON Jakarta senilai Rp258 miliar.
Sedangkan perolehan kontrak baru di Januari 2024 melonjak 99,96% YoY menjadi Rp3,5 triliun. Beberapa proyek yang berhasil didapat perseroan pada awal tahun ini, di antaranya proyek Kantor PUPR Wing 2 di IKN senilai Rp815,5 miliar, proyek pembangunan Jalan Seksi 6C IKN senilai Rp746,6 miliar.
Juga ada Jalan Tol Serang Panimbang Seksi 3 senilai Rp622,4 miliar, pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap 2 IKN senilai Rp469,9 miliar, dan proyek pembangunan Jalan Tol 3B Tahap 2 IKN senilai Rp359 miliar.
"Raihan tersebut sangat positif mengingat pada awal tahun biasanya kontrak baru tidak begitu besar (Januari 2023 sebesar Rp1,7 triliun) atau telah mencapai 10% dari target 2024 sebesar Rp34,5 triliun," terang Aqil.
Dari sisi divestasi aset, PTPP menargetkan divestasi aset di 2024 sebesar Rp3 triliun. Perseroan berencana akan melepas kepemilikan sahamnya pada beberapa anak usaha, aset, dan kepemilikan jalan tol.