Jalan tol ini dipergunakan untuk konektivitas dan aksesibilitas dari dan menuju Kawasan Danau Toba dengan mempersingkat logistik dari dan ke Pelabuhan Kuala Tanjung, meningkatkan mobilitas dari Tebing Tinggi menuju Kisaran, Pemantang Siantar hingga Parapat.
"Dengan selesainya jalan tol tersebut, perseroan akan menerima pembayaran dari pemilik proyek yang akan berdampak pada posisi neraca yang lebih baik," kata Aqil.
Oleh karena itu, Aqil melihat terdapat beberapa katalis yang dapat mendorong kinerja perseroan di tahun ini, yaitu perolehan kontrak di awal tahun yang positif dapat menjadi dorongan untuk perseroan mencapai target di 2024.
"Di samping itu, pemegang kontrak IKN terbanyak dengan Rp9,6 triliun, rencana divestasi aset akan memperbaiki neraca perseroan, net gearing saat ini masih cukup baik di level 1,39x pada sembilan bulan 2023," terangnya.
"Kami merekomendasikan BUY untuk PTPP dengan target price di Rp715 (implied 0,4x PBV di 2024)," kata dia.
"Namun patut dicermati kondisi politik Indonesia di 2024 yang berpotensi memperlambat perolehan kontrak baru, serta kondisi sektor yang masih tertekan," pungkas Aqil.
(FAY)