IDXChannel – Emiten Rumah Sakit (RS) mencatatkan kinerja yang solid pada kuartai I-2023, didukung oleh mobilitas pasien yang bertumbuh pasca Covid-19 mereda.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia yang dirilis pada Jumat (5/5) bertajuk “Staying in Positive Trajectory”, tiga emiten RS melaporkan pertumbuhan pendapatan hingga laba bersih secara kumulatif pada kuartal I-2023.
Emiten tersebut di antaranya adalah PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
“Ini didukung oleh pertumbuhan mobilitas pasien ke rumah sakit yang lebih tinggi, bahkan melebihi mobilitas pasien saat sebelum pandemi Covid-19,” tulis riset tersebut.
Secara kumulatif, pendapatan tiga emiten tersebut bertumbuh hingga 11,30 persen year on year (yoy) didukung pertumbuhan mobilitas pasien rawat jalan dan rawat inap sebesar 20,80 persen dibanding sebelum masa pandemi (kuartal I-2019) menjadi 3,5 juta pasien.
Di samping itu, pendapatan rawat inap pasien per hari juga naik menjadi 3,7 juta pasien atau tumbuh 13 persen dibanding kuartal I-2019.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, MIKA mencetak pertumbuhan margin EBITDA mencapai 35,10 persen di kuartal I-2023, disusul oleh SILO dan HEAL yang mencatatkan kenaikan margin EBITDA masing-masing sebesar 29,50 persen dan 24,70 persen.
Sementara, Samuel Sekuritas menyebutkan, kinerja laba bersih MIKA dan SILO sesuai prediksi konsensus, yakni masing-masing naik 20,70 persen dan 29,20 persen. Di sisi lain, kinerja laba bersih HEAL di bawah perkiraan konsensus, yakni 17,40 persen.
Adapun, untuk tahun 2023, MIKA merevisi pertumbuhan top linenya menjadi 8 hingga 10 persen yoy dari sebelumnya di angka 13-15 persen yoy karena penurunan tajam kasus Covid-19 dan iuran BPJS yang lebih tinggi di tengah situasi ekonomi yang tidak pasti.
Sedangkan, rencana pembukaan RS baru emiten ini di Slawi dan Pamulang juga dapat berpengaruh terhadap margin perusahaan.
“Untuk HEAL, emiten ini tetap mempertahankan top linenya bertumbuh 16-20 persen yoy di angka Rp5,70 hingga Rp5,90 triliun didorong optimisme perusahaan dalam mencatatkan kinerja lebih solid pada semester II-2023,” tulis Samuel Sekuritas.
Menurut Samuel Sekuritas, kemampuan HEAL dalam mencatatkan kinerja lebih kuat didukung oleh normalisasi pengeluaran IT dan pendapatan pasien yang lebih baik disertai penyesuaian tarif BPJS.
Kinerja Saham Terkoreksi
Lebih lanjut, sejalan dengan kinerja solid emiten RS yang telah disinggung di atas, Samuel Sekuritas memberikan rating netral pada sektor perawatan kesehatan.
“Sikap kami netral dengan HEAL sebagai pilihan utama karena kami percaya bahwa skema coordination of benefits (CoB) akan menguntungkan emiten yang memiliki porsi pasien JKN lebih besar,” kata Samuel Sekuritas dalam risetnya.