Emiten dengan kode saham AVIA ini baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu (8/12).
Produsen cat dengan merek Avian ini menawarkan saham kepada publik sebanyak 6,2 miliar saham dengan harga penawaran Rp930, sehingga AVIA meraup dana segar Rp5,77 triliun dalam aksi IPO.
Ruslan menuturkan, dana segar yang diterima oleh perseroan melalui IPO ini akan digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan profitabilitas perseroan dan mempercepat ekspansi bisnis perseroan di Indonesia, serta untuk pelunasan beberapa utang perseroan.
"Untuk pelunasan utang itu kurang lebih 16%. Lalu ada untuk juga capex perusahaan sekitar 14%, dan sisanya untuk memperkuat modal kerja baik di asia maupun di setor modal anak perusahaan sisanya," jelasnya.
Avian berkomitmen mengembangkan kemampuan distribusi in-house-nya dan meningkatkan jejak kakinya di seluruh Indonesia, termasuk kota tier 1 hingga tier 4, untuk memastikan produk-produk perseroan dapat menembus seluruh pasar domestik dan terjangkau bagi konsumen Indonesia. Setelah IPO, perseroan juga berencana terus berinvestasi dalam produk-produk inovatif guna memperbesar portofolio solusi arsitekturalnya. (TYO)