Pada Selasa (6/6/2023), regulator sekuritas AS juga mengumumkan gugatan terhadap Coinbase, platform pertukaran kripto besar lainnya.
Menurut Nansen, plaform riset pasar kripto, data penarikan ini juga didasarkan pada lebih dari USD800 juta arus keluar bersih dari Binance di jaringan Ethereum (ETH). ETH juga merupakan salah satu blockchain yang paling umum digunakan dalam industri kripto dan jaringan tempat banyak proyek keuangan terdesentralisasi dibangun.
Penarikan ini juga menandai arus keluar terbesar aset Binance sejak gejolak perbankan regional AS awal tahun ini juga mengguncang pasar kripto.
Menurut data CCData dikutip Financial Times, sekitar USD451 juta aliran bersih dari Binance diubah menjadi stablecoin, sejenis token yang memungkinkan pembeli dengan mudah melakukan perpindahan aset di pasar kripto.
“Aliran bersih Stablecoin adalah indikator berharga untuk mengukur sentimen para investor. Arus keluar substansial yang disaksikan dari Binance kemarin mengisyaratkan preferensi pelaku pasar untuk menahan aset mereka di luar bursa,” kata Hosam Mahmoud, analis riset di CCData.
Dari aliran bersih USD451 juta ke stablecoin, investor kripto mulai menjual lebih dari USD360 juta asetnya dan beralih ke stablecoin USDT Tether, yang merupakan instrumen terbesar dari jenisnya di pasar kripto.
Sekitar USD86 miliar dana juga dilaporkan mengalir ke USDC dan BUSD Circle, stablecoin bermerek Binance yang dikeluarkan oleh Paxos.
“Sayap Binance jelas akan terpotong dan serangan frontal terhadap pertukaran mata uang kripto terbesar ini juga dapat melumpuhkan industri mata uang kripto secara lebih luas, terutama jika tindakan SEC dipandang sebagai pertanda pengetatan peraturan lebih lanjut,” kata Eswar Prasad, profesor ekonomi di Cornell University. (ADF)